Tuesday, March 24, 2009

Profesi “Automation Engineer” di Indonesia

Siapakah “Automation Engineer (AE)”? Secara sederhana berarti engineer yang mengurusi bidang otomasi suatu perusahaan. Kalau melihat kompetensi yang dibutuhkan oleh AE, maka seorang AE haruslah menguasai bidang kontrol, manufaktur, IT, sampai sedikit manjemen. Bagaimana dengan realita profesi AE di Indonesia?



Beberapa waktu lalu saya sempat berdiskusi dengan teman saya, inisialnya B :) , yang menjadi AE di sebuah perusahaan system integrator di Jakarta. Karena dengan semangat ia membagikan pengalamannya dalam bekerja, maka tulisan ini ini muncul. Menurut dia, tugas AE adalah melakukan :

* Survey awal - mengamati, berdiskusi dengan client dan mendokumentasikan kebutuhan sistem
* Membuat program PLC (dan SCADA jika perlu) untuk kebutuhan sistem
* Instalasi hardware & wiring PLC (dibantu teknisi)
* Membuat dokumentasi untuk perusahaan (kebutuhan maintenance) yang berisi :
o Petunjuk operasional suatu sistem, semacam user guide untuk operator yang akan menjalankan mesin. Ada kalanya dibuat juga dalam bahasa Inggris
o PLC layout. Gambaran posisi modul - modul PLC, biasanya dibuat dengan AutoCAD.
o Input/Output module layout. Gambaran posisi input - output beserta alamat dalam modul input - output PLC.
o Input/Output List. Berisi nomor pin, warna kabel, daftar alamat I/O, dan I/O device atau kegunaan dari alamat tersebut. Di sini juga didokumentasikan pin - pin untuk power supply DC.
o Program PLC keseluruhan. Biasanya bisa langsung menggunakan fitur print dari program PLC

Dari situ saya melihat adanya kebutuhan tambahan di dunia akademis untuk melengkapi mahasiswa bukan hanya dengan pemahaman programming maupun hardware saja, tapi juga kemampuan untuk :

* Memiliki kreativitas dalam memahami (atau memenuhi) kebutuhan sistem pelanggan.
* Membuat perencanaan tertulis (mungkin juga termasu penawaran sistem untuk perusahaan)
* Membuat dokumentasi sistem yang baik meliputi hal - hal yang sudah saya sebutkan di atas.

Pengalaman lain dari salah satu alumni kampus kami di Jakarta ialah bahwa selain hal - hal teknis, ia dituntut untuk bisa “menjual” produk dan sistem yang ia miliki. Hal ini tentu memaksa ia untuk memiliki kemampuan komunikasi yang baik, membuat proposal penawaran yang tepat, membuat presentasi dan mempresentasikan gagasan kepada client dengan menarik, dan beberapa kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang marketer.

Jadi, Anda sudah siap?

Tanpa bermaksud mengecilkan semangat Anda yang terus ingin belajar, sedikit “keluhan” dari saya (dan teman - teman saya) terhadap profesi ini ialah “salary” yang untuk ukuran kesulitan keilmuan (karena harus multi disiplin : electrical, electronics, PLC programming, sampai SCADA programming) yang tinggi, masih relatif rendah di Indonesia.

Namun demikian, dengan rasa cinta dan minat pada bidang otomasi, semoga hal tersebut tidak menghambat kita untuk terus berkarya. Semoga ke depan makin banyak para AE handal yang lahir dan memperoleh tempat yang layak juga di Indonesia!

Sumber : http://learnautomation.wordpress.com/2009/03/22/profesi-automation-engineer-di-indonesia/#comment-194

No comments: